Munculnya
Pemikiran Indonesia Merdeka
Dengan adanya politik etis yang salah satunya berisi
edukasi sehingga system pendidikan barat berkembang di Indonesia. Berdirinya
sekolah-sekolah belanda, maka dari itu memberikan kesempatan bagi pribumi untuk
mengenyam pendidikan walaupun hanya golongan-golongan tertentu saja. namun
dengan adanya system pendidikan ini melahirkan golongan baru di Indonesia yaitu
golongan terpelajar/cendikiawan. Golongan yang nantinya menjadi pendorong dan
pelaksana pergerakan perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.
Dengan lahirnya golongan cendikiawan ini perjuangan
Indonesia tidak lagi berupa konfrontasi langsung dengan kekuatan fisik tetapi
menggunakan pemikiran dan dengan jalan politik. Kesadaran untuk Indonesia
merdeka diawali dengan lahirnya organisai-organisasi yang memperjuangkan
kepentingan bangsa Indonesia seperti perhimpunan Indonesia
yang diketuai oleh Mohammad Hatta
dan dalam pidatonya di pengadilan belanda yang berjudul “Indonesia Merdeka”
yang intinya Indonesia pasti akan merdeka tinggal menunggu waktu dengan jalan
kekerasan atau jalan damai dan meyakinkan bahwa yang dilakukan oleh belanda
terhadap bangsa Indonesia melanggar UU dan hak asasi yang telah mereka
sepakati.
Tan malaka salah satu cendikiawan yang bergerak memperjuangan
kepentingan bangsa Indonesia bergerak dengan cara mendirikan sekolah-sekolah
rakyat untuk pendidikan para anak bangsa. Serta menghasilkan tulisan-tulisan
tentang pemikiran perjuangan seperti ‘Naar
de republiek 1925’ yang berisi fase dan cara yang dapat dilakukan dalam
mewujudkan republic Indonesia, kemudian karya yang berjudul ‘Aksi massa 1926’ berisi cara-cara
pergerakan revolusioner yang harus terarah dan terorganisir untuk mencapai
kemerdekaan.
Melalui pemikiran dan tulisan-tulisan dari Hatta dan
Tan Malaka ini yang menginspirasi, mengobarkan, serta memotovasi dan mengajak
para tokoh-tokoh revolusioner lainnya untuk berjuang lebih keras dalam mencapai
suatu tujuan utama yaitu kemerdekaan Indonesia.
Comments
Post a Comment